
Siapa sih yang nggak tahu perdagangan elektronik? Atau yang umum diketahui sebagai e-commerce? Sekarang ini e-commerce sudah mendunia dan bahkan terus berkembang dengan pesat!
Sebenarnya, apa itu e-commerce?
E-commerce adalah electronic commerce atau perdagangan elektronik, yang merupakan cara bertransaksi jual-beli melalui jaringan internet.
Ada banyak sekali kemudahan yang bisa kita dapatkan dari e-commerce. Apalagi sebagai pelaku usaha, para pebisnis tidak selalu harus memiliki tempat fisik untuk menjajakan produk jualannya.
Aktivitas toko yang lebih fleksibel inilah yang memudahkan mereka untuk berjualan dari mana saja dan kapan saja. Mulai dari mempromosikan produk, melakukan pengemasan, hingga ke pelayanan pelanggan, semuanya dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.
Tidak hanya pelaku bisnis, tetapi para konsumen dapat dengan mudah bertransaksi atas produk pilihan yang mereka butuhkan tanpa harus mendatangi toko fisiknya. Mulai dari memilih-milih produk, membandingkan produk serupa dari berbagai toko, hingga menemukan harga dan penawaran terbaik, semua bisa dilakukan dari rumah atau di mana saja, dan kapan saja. Menarik sekali bukan?
Tapi kamu tahu nggak sih, kalau perdagangan elektronik ini memiliki cerita sejarah perkembangan yang panjang? Yuk, simak terus artikel ini ya!
Lahirnya E-Commerce
Pada era 1970-an, tepatnya di tahun 1979, ada seorang pebisnis asal Inggris bernama Michael John Aldrich yang menemukan sistem belanja daring (online shopping) atau telebelanja (teleshopping) yang memungkinkan terjadinya transaksi online antara pelaku bisnis dan konsumen (B2C – Business to Consumer), atau antar pelaku bisnis (B2B – Business to Business) yang kemudian dikenal sebagai e-commerce.
Pada tahun 1994, Amazon yang didirikan oleh Jeff Bezos sebagai toko buku online, sekarang telah dikenal sebagai raksasa e-commerce di dunia yang juga dikenal sebagai “The everything store”, karena Jeff Bezos ingin menjadikan Amazon sebagai tempat menjual beragam produk dari seluruh dunia untuk dipasarkan ke seluruh dunia juga.

Selain Amazon, kita semua juga pasti tidak asing dengan eBay yang didirikan pada tahun 1995 oleh Pierre Omidyar dengan nama awal AuctionWeb. Pada awalnya, tujuan eBay didirikan adalah sebagai situs lelang online pertama. Juga menjadi tempat untuk para pedagang barang koleksi, dan memudahkan para pembeli yang ingin mencari barang-barang yang sulit ditemukan. Dan sejak itulah eBay menjadi tempat jual-beli online yang banyak digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia.
Hadirnya E-Commerce di Indonesia
Tidak hanya di belahan dunia Eropa, Indonesia juga memulai sejarah hadirnya e-commerce di era 1990-an. Saat itu masyarakat kita baru mengenali adanya jaringan internet, dan pelaksanaan belanja daring masih terasa kaku karena diperlukannya penyesuaian.
Di Indonesia sendiri, ada D-Mall yang mengusung konsep Mall Online pertama di Indonesia pada tahun 1996 yang dikembangkan oleh Dyviacom Intrabumi. Selain itu, ada Kaskus yang menjadi forum jual-beli online di era itu.
Namun seiring waktu berjalan, dunia semakin dimanjakan oleh adanya online shopping. Bahkan di Indonesia, perkembangannya terasa begitu cepat. Hal itu dapat dipahami mengingat betapa mudahnya orang-orang mengakses internet sekarang ini. E-commerce sudah seperti kebutuhan sehari-hari yang kecil kemungkinannya akan kita tinggalkan.
Saat ini, perkembangan e-commerce di Indonesia juga semakin maju. Karena ada banyak sekali platform lokal maupun internasional yang menyediakan aplikasi layanan belanja daring yang didukung dengan kemajuan teknologi internet demi mempermudah kebutuhan belanja digital.
Kelebihan dan Kekurangan E-Commerce
Di kehidupan sehari-hari, e-commerce sudah menjadi bagian dari hidup kebanyakan orang. E-commerce menawarkan kenyamanan dan kecepatan dalam bertransaksi secara daring dengan cepat dan tepat. Hal ini menandakan bahwa bertransaksi melalui situs belanja elektronik sangat memudahkan dan memanjakan para penggunanya tanpa batasan wilayah tertentu. Namun, di setiap kelebihan, tentu ada saja kekurangan yang harus dihadapi oleh berbagai pihak yang terlibat dalam transaksi daring tersebut.
Kelebihan E-commerce:
- Kenyamanan dan fleksibilitas. Transaksi dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien, tanpa harus mendatangi toko fisik yang kemungkinan berada di lokasi yang jauh dan sulit dijangkau.
- Biaya operasional lebih rendah. Hal ini tentu sangat menguntungkan dari pov pelaku bisnis, karena modal yang seharusnya dipakai untuk menyewa atau membangun toko fisik konvensional dapat dipakai untuk hal-hal operasional lain yang lebih mendukung transaksi daring.
- Kemudahan pengelolaan usaha. Seperti kemudahan dalam pemasaran secara online yang terintegrasi, kemudahan sistem pembayaran, dan proses pengiriman.
- Meningkatkan market exposure. Khususnya untuk para pelaku bisnis, dengan berjualan online dan masifnya penggunaan internet di zaman sekarang, audiens akan menemukan toko dan produk kamu dengan lebih mudah.
- Operasi 24/7. Toko online memberikan kebebasan tanpa batasan waktu untuk para konsumen karena dapat diakses kapan saja, dan di mana saja kapan pun mereka ingin berbelanja.
Kekurangan E-commerce:
- Tidak dapat melihat barang secara langsung. Bagi sebagian orang, melihat produk secara langsung akan membuat mereka lebih tenang dan lebih puas untuk memilih. Terkadang ada perbedaan ukuran, warna dan bentuk dengan apa yang diekspektasikan oleh calon pembeli.
- Ketergantungan internet. Sebab tidak adanya toko fisik, semua hal terkait transaksi daring akan membuat orang-orang sangat ketergantungan dengan penggunaan internet. Sebab transaksi akan sangat bergantung dengan stabilitas koneksi internet.
- Risiko teknis dan keamanan data. Serangan siber, dan bocornya data baik milik pelaku bisnis dan pembeli dapat kapan saja terjadi. Momen ini tidak baik untuk pihak manapun, sebab tingkat integritas pelaku bisnis akan dipertanyakan konsumen.
- Persaingan ketat. Banyaknya penjual di platform e-commerce membuat persaingan sangat sengit, sehingga sulit untuk menonjol tanpa strategi yang tepat.
- Layanan pelanggan terbatas. Interaksi yang hanya dilakukan secara online dapat mengurangi kualitas layanan pelanggan, terutama dalam pengembalian barang atau klaim kerusakan.
Kesimpulannya, kini e-commerce adalah bagian dari kehidupan sehari-hari untuk banyak orang. Melalui perdagangan elektronik, kita dapat menjajakan atau bahkan membeli produk yang kita inginkan tanpa harus datang jauh-jauh ke toko yang lokasinya sulit untuk dijangkau. Bagi pelaku bisnis, tidak diwajibkan untuk memiliki toko fisik seperti bisnis lainnya. Mudahnya transaksi juga menjadikan alasan mengapa perdagangan elektronik berkembang begitu pesat.
Gimana, kamu tertarik untuk mulai membangun bisnis online? Baca tulisan berikut dan pastikan untuk follow @kalodata_id di Instagram agar tidak ketinggalan insight lainnya.

Jika anda memiliki pertanyaan, silakan Hubungi admin Kalodata Indonesia melalui Telegram.
– Link Telegram Kalodata: Official Kalodata Channel
– Link Daftar Kalodata:www.kalodata.com
END
Tentang Kalodata

Kalodata merupakan platform analisis data TikTok pilihan global:
Layanan serbaguna: Kalodata menyediakan layanan data seperti identifikasi produk populer di TikTok, koneksi dengan kreator, perekaman livestream, pelacakan toko pesaing, analisis iklan video, ekspor skrip video pendek, dan pengeditan skrip video menggunakan teknologi AI (Artificial Intelligence).
Data multi-dimensi: Kalodata mendukung analisis data multi-dimensi berdasarkan kategori, toko, produk, kreator, livestream, dan video pendek. Kalodata berkomitmen untuk menyediakan data e-commerce TikTok yang lebih cepat, lengkap, dan akurat bagi pengguna global, serta mendukung pertumbuhan bisnis para praktisi TikTok.
Pengalaman industri yang beragam: Kalodata didirikan di Shenzhen, Tiongkok, dengan kantor cabang di Hangzhou, Vietnam, dan Indonesia. Tim pendiri perusahaan terdiri dari para ahli industri senior yang memiliki pengalaman dari perusahaan-perusahaan ternama seperti ByteDance dan Alibaba. Mereka memiliki keahlian dan pengalaman yang kaya dalam bidang e-commerce untuk menyajikan data TikTok yang paling akurat serta produk dan fitur yang paling bermanfaat bagi pengguna. Hingga kini, Kalodata telah melayani lebih dari 1.500.000 penjual, influencer, dan agensi di seluruh dunia.
